Sahabat Rakyat Komering.Com – Dalam upaya mempersiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini dirancang untuk mendukung perkembangan karakter dan kompetensi peserta didik, khususnya Generasi Alpha yang lahir di era digital.
Generasi Alpha, yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025, mengubah wajah pendidikan dengan kecenderungan mereka terhadap teknologi dan pembelajaran instan. Generasi ini, yang tumbuh di era digital, menunjukkan karakteristik unik yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya.
Mengapa kurikulum merdeka menjadi kunci dalam perubahan karakter generasi alpha menjadi lebih baik ? Kurikulum Merdeka menekankan pada muatan esensial pembelajaran, yang berpusat pada materi yang paling diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter murid. yIni mencakup pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial, dan emosional, baik melalui pengalokasian waktu khusus maupun secara terintegrasi dengan proses pembelajaran.
Lantas langkah seperti apa yang dilakukan pemerintah untuk membangun karakter generasi alpha dalam kurikulum merdeka?
Salah satu inisiatif dalam Kurikulum Merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kurikulum ini juga memberikan fleksibilitas kepada pendidik untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan pengembangan kompetensi murid, karakteristik satuan pendidikan, dan konteks lingkungan sosial budaya setempat.
Implementasi Kurikulum Merdeka telah dimulai pada tahun ajaran 2022/2023 dan terus berkembang hingga saat ini. Dengan pendekatan yang lebih mendalam dan bermakna, kurikulum ini diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan zaman dan isu terkini, seperti perubahan iklim, literasi finansial, literasi digital, dan literasi kesehatan.
Pendidikan karakter melalui Kurikulum Merdeka diharapkan dapat membentuk Generasi Alpha yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki kekuatan karakter untuk menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas dan berempati.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Artikel ini ditulis oleh: Sindi Nova Kharisma (Mahasiswa Universitas Nurul Huda OKU Timur)
NIM : 2286232063